MEDAN : Sri Paduka Sultan Deli XIV, Tuanku Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam bersama masyarakat Melayu di Kesultanan Deli dan sekitar, termasuk Keluarga Besar DPD Lembaga Laskar Melayu Bersatu (LLMB) Kota Medan, Pimpinan Panglima Tengah, Dato Drs Awaluddin didampingi sejumlah pengurus diantaranya Kabag Humas, Penerbitan & Media Massa, HA Nuar Erde, ikut bersama dalam pembacaan Yasin 41, doa dan ratib hadad untuk masyarakat Pulau Rempang, Galang, Kepulauan Riau (Kepri) di Masjid Raya Al Mashun, Jalan Masjid Raya, Kelurahan Masjid, Kecamatan Medan Kota, Sabtu (16/9/23) malam.
Kegiatan yang diikuti ratusan orang tersebut membacakan ayat-ayat suci Alquran dan ratib hadad adalah bermunajat kepada Allah SWT agar memberikan yang terbaik buat masyarakat Melayu di Rempang yang pada saat ini mengalami cobaan, yaitu akan direlokasinya pemukiman dan kampung mereka. “Mudah mudahan doa kita semua pada malam ini diijabah Allah SWT dan masyarakat Melayu di Pulau Rempang dan sekitar mendapat keputusan yang terbaik dan hak hak mereka dikembalikan seperti sedia kala,” ujar Dato Awaluddin yang menyatakan, bahwa sehari sebelumnya sudah menggear demo dan membacakan pernyataan sikap bersama ribuan masyarakat Melayu Medan dan sekitar serta Masyarakat Melayu dari berbagai daerah di Sumatera Utara.
Sementara menurut Tengku Ikhwan Helda bergelar Tengku Sri Setia Paduka Raja yang juga Sekretaris Kesultanan Deli, ratib hadad adalah kegiatan amal ibadah yang lazim dan merupakan kebiasaan sejak lama di Kesultanan Deli bersama seluruh masyarakat adat yang mendiami wilayah keadatan Kesultanan Deli. “Makna dan tujuan doa ratib haddad sebagai wujud keprihatinan, sembari memohon kepada Allah SWT agar diberikan dan dibukakan jalan terbaik bagi penyelesaian permasalahan dialami saudara-saudara kita bangsa Melayu di Pulau Rempang, Batam, Kepri,” ujarnya.
Sebagai bangsa dan suku yang sangat identik dengan Islam, katanya, kita diajak bertawakal dan menyerahkan kepada Allah SWT. “Semoga permasalahan di Rempang secepatnya diselesaikan dengan cara-cara lebih humanis dan sesuai hukum di Indonesia. Serta senantiasa memperhatikan keadilan dan kemanusiaan bagi saudara-saudara kita di sana,” harapnya. Selain itu, sambung Tengku Ikhwan, masyarakat khususnya masyarakat adat Kesultanan Deli diimbau tetap mendoakan penyelesaian terbaik bagi warga Pulau Rempang.nrd/ril