MEDAN : Acara ‘Sembang Sembang Puak Melayu’ yang bertajuk ‘Mempererat Tali Persaudaraan Puak Melayu Sumatera Timur’ yang digelar PB Lembaga Tuah Melayu dan DPP Laskar Melayu Hang Tuah (LMHT) di Ballroom Diponegoro, Polonia Hotel Medan pada Sabtu 18 November 2023 berjalan sukses. Hadir pada pertemuan itu Raja raja Melayu, para sultan, datuk-datuk, tengku-tengku, OK-OK, tokoh tokoh Melayu dan tokoh masyarakat Melayu dari berbagai daerah serta para undangan lainnya. Tampak hadir Sultan Langkat Tuanku T Azwar Aziz, T Ariefanda Pangeran Langkat, Raja Ramunia Yang Mulia Tengku Sri Maharaja H Hermansyah, Pangeran Bedagai Ayahanda T Achmad Syafii, Ketua DPP LMHT Datuk Chairul Abidin yang juga dari Kedatukan Bedagai, T Moharsyah, T Muchairad dari Kerajaan Deli dan tamu lainnya.
Sultan Langkat T Azwar Aziz dalam sambutan dan nasehatnya mengatakan sangat bangga hadir di acara ini. Diharapkan lembaga-lembaga yang membawa nama Melayu bisa berkembang dan bersinerji satu sama lain. “Perkembangan akhir-akhir ini tak terpantau kita seluruhnya. Kita bercita-cita bagaimana Melayu jadi yang besar. Banggalah kita di republik ini bahwa bahasa penyatu bangsa kita adalah bahasa Melayu. Para pemimpin bangsa memilih bahasa Melayu dengan lingua franca-nya. Ini menjadi kebanggaan kita dan yakinkan ini kepada seluruh anak bangsa kita,” urai Sultan Langkat. Dikatakan pada tahun 1928 salah satu pencetus Sumpah Pemuda adalah anak Melayu, Amir Hamzah. “Dulu kok bisa anak Melayu berbuat untuk bangsa dan negara. Kita sekarang jadi apa, kita apa di Sumut, apakah kita sudah menjadi perhitungan di daerah kita sendiri,” tanyanya.
Sultan Langkat pun mengatakan bahwa Amir Hamzah tokoh muda Melayu jadi pahlawan nasional. Tetapi ia sedih sebab sampai saat ini tak ada yang datang ziarah ke pusaranya dan tak ada yang memperbaiki makamnya. Kondisi itu kurang terperhatikan oleh pemerintah pusat, provinsi dan daerah. Padahal Amir Hamzah dengan Sutan Takdir Alisyahbana dan kawan kawan memperkenalkan bahasa Melayu sehingga bisa jadi bahasa nasional.
Oleh karenanya masyarakat Melayu jangan melihat Amir Hamzah seperti putra Langkat tetapi dia adalah tokoh nasional dari puak Melayu.” Kita Melayu satu sama lain berkait-kait. Dari kecil kita diajarkan untuk berkaum-kaum. Karena hal itulah saya datang dalam acara ini karena ada panggilan. Dalam satu dekade terakhir ini dengan teknologi kita berpecah satu sama lain, kita imbau hilangkan itu,” katanya.
“Saya beri penghargaan kepada Datuk Chairul Abidin dan OK Aprizal Arbi atas undangan dalam acara ini. Perluas wawasan diri kita dan kenali sejarah kita masing masing. Inti pertemuan ini yang digagas Datuk Chairul dan nl OK Rizal sangat luat biasa. Kita saling bersilaturahmi dan memperkenalkan jati diri. Jangan lagi cerita Deli, Serdang, Asahan, Langkat, Bedagai, Panai, Kualuh dan lainnya. Tapi kita harus bersatu agar Melayu kuat dan kita harus bersifat nasionalis,” urainya.
Dikatakan bahwa kelemahan Melayu di Sumatera Timur adalah persatuan yang tidak ada sama sekali. Hal itu akan bisa terwujud dengan cara buat kesepakatan, saling bersilaturahmi dan adakan sekretariat bersama. “Acara ini sudah bagus. Mudah mudahan ke depan Melayu lebih maju dan bersatu dan buat sekber,” jelasnya lagi.
Sementara Ketua Panitia, OK Aprizal Arbi mengawali laporannya dengan mengajak para hadirin berdoa untuk saudara-saudara muslim di Palestina. Diadakannya pertemuan silaturahim ini selain mempererat persaudaraan ia juga berharap agar anak anak generasi penerus puak Melayu mampu bersaing dengan pihak-pihak lain.
“Kita juga ada yang duduk di ASN, bisnis, eksekutif, yudikatif, legislatif dan bidang lainnya, namun sediktlit. Bantulah masyarakat Melayu agar lebih maju kedepan. Kami Tuah Melayu diskusi dengan PB LMHT dan mendapat respon maka terjadilah acara ini. Pada 2017 kita sudah buat diskusi seperti ini dengan tujuan agar masyarakat Melayu bisa maju. Kita ingin acara ini dapat hasil untuk generasi puak Melayu untuk kemajuan Melayu kedepan,” ucap OK Rizal.
Sementara sambutan Sekretaris Bersama yang juga Sekjen DPP LMHT, Dt Zulkifli Syukur berarap acara tersebut dapat menyatukan masyarakat Melayu dengan merancang berbagai program yang baik bagi kita.
Melayu adalah sebuah wangsa.yang pernah menaklukan dunia. Islam pernah berjaya dengan Arab denagn Turki pada masanya, kedepan harus Islam dengan Melayu.
Katanya, belum merdeka kita sudah jaya dan penuh dengan kedigdayaannya. Negara boleh berubah tapi puak Melayu harus mampu dan tidak boleh tunduk sama yang lain. Kita harus bangga, puak Melayu dengan kemampuannya masing-masing. Apakah bisnis, ekonomi, seni, menulis dan lainnya, maka saling bantu dan saling memberilah. Kalau kita bersama berpadu maka kita akan lebih kuat ke depan. “Harapan, kegiatan sembang sembang ini haruslah dilanjutkan sebab kita punya wakil duduk di berbagai bidang, baik di swasta maupun pemerintah. Jangan ada tinggi sebenang, bersatu padulah kita untuk kemajuan melayu,” urai Datuk Zulkifli yang juga Anggota DPRD Sumatera Utara.
Selanjutnya digelar diskusi tentang potensi Sumatera Timur dengan narasumber Datuk Zulkifli Syukur Sekjen DPP LMHT, Anggota DPRD Sumatera Utara, DR Amin Wakil Rektor Universitas NU, Elfi Haris Koordinator Administrasi KEK Sei Mangke. Diskusi dipandu dua moderator yaitu Ade Suherman dan Yofi Andinata.erde