MEDAN : Di sela sela menunggu pelepasan jamaah calon haji Kloter 14, Syamsul Arifin, Gubernur ke 15 Provinsi Sumtera Utara kepada sejumlah wartawan yang meliput di Asrama Haji Medan cerita banyak tentang kenangannya dengan Asrma Haji tersebut. “Banyak kali kenangan saya dengan Asrama Haji ini, ” ucapnya bermula cerita.
Bahwa lahan untuk pertapakan Asrama Haji saat ini, Syamsul Arifin lah yang mencarikannya dengan mempertemukan pemilk lahan ke pihak Dirjen Haji, HA Burhani pada masa itu. “Waktu saya berangkat haji sekitar tahun 74 an, saya ada bertemu dengan Dirjen Haji Pak Burhani dan ia mengatakan bahwa di Medan akan dibangun Asrama Haji, carikan lah lokasi lahannya,” ujar Syamsul Arifin pada Selasa (6/6/23), menirukan Dirjen Haji. Jauh sebelum Syamsul Arifin menjabat Bupati Langkat dan Gunernur Sumateta Utara, ia adalah seorang kontraktor di daerah ini.
Sedikitnya, kata dia, ada 5 lokasi lahan yang ditunjukkan para agen tanah kepada pihak Dirjen Haji Departemen Agama pada masa itu. Tapi pas gIliran lokasi lahan yang dicarikan Dato’ Seri, di lokasi sekarang di Kelurahan Pangkalan Masyhur, Medan Johor Kota Medan, itu pula yang jadi. “Itulah kenangan yang tak bisa saya lupakan dengan Asrama Haji ini,” katanya.
Setelah ada lahan dan kemudian deal, maka pada tahun 1978 dengan DIP 1977/1978 awal, dimulailah pembangunan Asrama Pelabuhan Haji Udara Polonia Medan Desa Pangkalan Masyhur Titi Kuning Kecamatan Gedung Johor Medan (masa itu) seluas 300 m² dengan biaya sebesar Rp. 24.873.000.- (sekarang gedung Raudoh) dikerjakan oleh PT Maribu Raya pimpinan Arifin Matondang.
Kenangan lain cukup banyak, lanjut Ketua PB MABMI ini, seperti ia dilantik menjadi Ketua KNPI Sumut pada 1991. Musyawah dan rapat-rapat penting Partai Golkar Sumut yang dia pimpin pada 2009 – 2011 kerap digelar di gedung ini, demikian juga dengan musyawarah dan rapat-rapat PB MABMI sejak ia menjadi Ketua hingga sekarang serta acara-acara penting lainnya yang ia kurang ingat, banyak diselenggarakan di gedung Asrama Haji.
Disinggung tentang akan dipindahkannya Asrama Haji Medan ke lokasi dekat dengan Bandara Kualanamu, Syamsul mengatakan oke-oke saja. Dan harus ada kajian tentang perpindahan itu. Asrama Haji ini kan tempat umat, kalau pindah lalu Asrama Haji ini juga dipakai sebagai tempat umat itu bagus. “Sebab sudah banyak aset disini. Nggak bisa diderek ini untuk dipindahkan ke lokasi baru,” ujar Syamsul penuh canda dan disambut wartawan dengan gelak tawa.nrd