MEDAN : Dosen-dosen Universitas Sumatera Utara (USU) Medan telah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat pada Sabtu (23/9/23) di daerah Jalan Batu Putih 32A– Medan, Sumatera Utara. Dalam pengabdian ini melibatkan dua Dosen USU yakni, Prof.Dr. Syafruddin Ilyas, M.Biomed dan Drs. Nursal, M.Si., untuk melaksanakan pengabdian atas program Mono Tahun Reguler (ABDIMAS) yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM USU) tahun 2023.
Permasalahan utama bagi masyarakat adalah adanya informasi keadaan masyarakat yang masih kurang mendapatkan kegiatan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Semakin meningkatnya kebutuhan keluarga baik sandang, pangan ataupun perumahan, maka dituntut ibu-ibu rumah tangga khususnya punya skill atau keterampilan yang cukup untuk mendukung pendapatan suami yang kadang tidak cukup tiap bulannya.
Bagi ibu-ibu yang masih terluang waktu setelah mengurus rumah tangganya, seyogianyalah menambah keterampilan tambahan yang barangkali bisa menambah melengkapi kebutuhan sehari-hari rumah tangga. Berbagai keterampilan bisa dilakukan oleh ibu-ibu rumahtangga. Asal saja punya keterampilan yang dapat dibuktikan di lapangan.
Oleh sebab itu sebagai akademisi perguruan tinggi, tim pengabdian masyarakat ikut serta mencari solusinya. Sebagai perguruan tinggi negeri, Universitas Sumatera Utara yang mempunyai tiga pilar utama yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Oleh sebab itu tim harus dapat mengambil peran sebagai penambah keterampilan atau inovator yang diharapkan dapat mengurangi kondisi yang tidak diharapkan tersebut.
Salah satu cara yang dilakukan tim adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan adalah bagaimana masyarakat dapat mengenal beragam aktivitas keterampilan salah satunya adalah: keterampilan ibu-ibu rumahtangga dalam memanfaatkan limbah kelapa muda dari para pedagang air minum kelapa muda di berbagai tempat di sekitar rumahnya. Keterampilan yang tidak sulit untuk diterapkan dan dilaksanakan dalam mengisi kekosongan kegiatannya sehari-hari.
Keterampilan tersebut adalah membuat sapu dari olahan serat kelapa muda yang terbuang. Selain itu dapat juga membuat kaset kaki, bros lantai kamar mandi dan toilet, membuat berbagai bentuk pot bunga cantik seperti ada yang digantung atau di letakkan di tanah.
“Semoga segala daya upaya yang dilakukan dalam meningkatkan keterampilan diri ibu-ibu rumah tangga dan dapat memberikan nilai positif bagi masyarakat secara keseluruhan nantinya, seperti semboyan ‘Dari Masyarakat, Oleh Masyarakat Dan Untukasyarakat’,” ujar dosen penyuluh dari USU.nrd