MEDAN : Gubernur Sumatera Utara ke-18 Edy Rahmayadi menyatakan masyarakat Melayu terutama yang berada di Pantai Timur ke depan perlu memprioritaskan masalah pendidikan sebab semakin baik pendidikan masyarakat Melayu akan dapat kembali meraih kejayaan. Hal itu dinyatakannya ketika didaulat menjadi narasumber pada seminar menyongsong 50 tahun Ikatan Pelajar Malayu Deli (IPMD), Sabtu (28/10) di Aula Madani Gedung IPMD Jl Setia Budi Medan.
Seminar dengan tema “Asa IPMD membangun tangga cita-cita anak bangsa setengah abad IPMD merajut tekad Melayu hebat” ini juga menghadirkan narasumber tokoh masyarakat mantan Walikota Medan H Abdillah Ak MBA. Lebih lanjut mantan Pangkostrad Edy Rahmayadi menegaskan bangsa Melayu sejak abad ke 14 telah mengukir sejarah karena peradaban yang tinggi dan mampu membangun kekuatan politik, ekonomi dan sosial di nusantara bahkan hingga ke beberapa negara Asean. “Kekuatan ini agak pudar karena kita terlena tentang masa lalu sementara masa depan penuh dengan tantangan,” ujar Edy Rahmayadi sehingga jawaban untuk itu katanya yang paling utama memajukan pendidikan.
Edy menjelaskan ratio pendidikan di Sumut masih pada tingkat SMP kelas 2 kita harus mengejar agar ratio capaiannya lebih tinggi. Menjawab pernyataan Ketua IPMD Syarifuddin Siba tentang pemerintah kurang memperhatikan pembangunan di Pantai Timur sehingga penuh dengan kemiskinan, Edy Rahmayadi mengatakan orang Melayu sangat sedikit di wilayah pengambilan keputusan di Pusat sehingga membuat pembangunan di Pantai Timur berjalan lamban. Meski demikian Edy Rahmayadi meyakini bahwa Pantai Timur tetap menjadi wilayah yang sangat strategis karena geografi dan potensi serta sarana dan prasarananya jauh lebih lengkap dibanding di wilayah lain di Sumatera Utara.
Untuk memacu ketertinggalan itu Edy Rahmayadi mengajak masyarakat Melayu untuk berikhtiar memajukan kualitas sumber daya manusia dengan meningkatkan pendidikan. Masyarakat Melayu harus bangkit dengan mendorong anak anak generasi Melayu meningkatkan kualitas pendidikan. “Saya mengapresiasi 50 tahun IPMD yang berawal berdiri untuk memberi beasiswa kepada anak anak pantai,” ujar Edy Rahmayadi yang menilai program IPMD ini memiliki jangkauan besar dan patut didukung sepenuhnya seraya berharap agar nilai nilai kearifan lokal dan budaya Melayu tetap dilestarikan.
Sementara itu Ketua IPMD Syarifuddin Siba menjelaskan kehadiran IPMD berangkat dari kemiskinan masyarakat pantai yang mengakibatkan tidak mampu menyekolahkan anak anaknya. Bahkan kata Siba hasil riset yang dilakukan oleh timnya beberapa tahun yang lalu 85 persen masyarakat Melayu tidsk yakin masa depannya baik. Atas dasar itu IPMD melalui gerakan dari yang kecil memberikan bea siswa untuk jenjang pendidikan hingga ke Perguruan Tinggi. Dengan perjuangan yang panjang ini IPMD saat ini telah memiliki aset sekitar Rp 20 Milyar dan telah memberikan ratusan bea siswa anak Melayu di tingkat S1 bahkan ada yang diberi hingga ke S2 dan S3.
Siba meminta kepada pemerintah agar menoleh pembangunan di Pantai Timur karena kurang kepedulian itu, membangun masyarakat Pantai Timur penuh dengan kemiskinan. Dia juga menghimbau masyarakat Melayu untuk tidak terlena lagi dengan cerita kegemilangan masa lalu. “Jangan sampai bumi kehilangan Melayu” ujar tokoh Melayu ini.ril/rd