MEDAN : Ketua Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat (Forkala) Medan, Datuq Adil F Haberham SE berharap komitmen para tokoh adat menjadi setawar sedingin atas berbagai potensi konflik yang muncul dari Pemilu. Hal itu disampaikannya dalam Rapat Kerja 2 Forkala Kota Medan dan Deklarasi Pemilu Damai 22 Tokoh Adat Kota Medan, di Raz Hotel dan Convention, Sabtu 23 Desember 2023. Demikian rilis diterima pada Minggu 31 Jabuari 2023.
Lebih lanjut Dtq Adil mengatakan, rapat kerja kedua mekanisme internal di Forkala untuk melakukan evaluasi terhadap program kerja 2023 dan penyusunan program kerja 2024. Kemudian menjaring masukan dan saran dari tokoh-tokoh adat dan lembaga di Kota Medan. “Penyelenggaraan Pemilu menjadi relevan bagi Forkala mengambil peran strategisnya dengan menyampaikan komitmen dalam deklarasi Pemilu Damai diikuti 22 tokoh adat Kota Medan. Harapannya, komitmen tokoh adat menjadi setawar sedingin atas berbagai potensi konflik yang muncul dari Pemilu,” paparnya.
Datuq Adil menjelaskan, Kota Medan adalah kota yang sangat heterogen. Forkala Medan mencatat, sedikitnya ada 28 etnik dan keberagaman agama dan aliran kepercayaan yang tumbuh dan berkembang dengan baik dan kondusif. Dalam mewujudkan kerukunan hidup bermasyarakat yang pluralis, perlu usaha-usaha agar yang berbeda-beda itu dapat hidup berdampingan tanpa menimbulkan gesekan. “Bagi Forkala Kota Medan yang terpenting adalah beragam tapi kompak dan berbeda tapi harmonis. Inilah menurut kami yang membedakan Kota Medan dengan kota-kota metropolitan lainnya di Indonesia,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Datuq Adil juga memimpin pembacaan Ikrar Deklarasi Pemilu Damai 22 Tokoh Adat Kota Medan. Di antaranya, etnis Melayu, Jawa, Karo, Pakpak Dairi, Mandailing, Padang Lawas, Batak Toba, Nias, Tapteng/Sibolga, Simalungun, Minangkabau, Bugis Makassar, Banjar, Minahasa, Papua, Bali, Maluku, Aceh, Sunda, Tionghoa dan Arab. Ikrar tersebut menyatakan, komitmen untuk menyukseskan penyelenggaraan Pemilu 2024, melawan segala bentuk hoax dan kampanye hitam, komit melawan segala bentuk perbuatan yang dapat menimbulkan kegaduhan politik dan komit mensosialisasikan pentingnya masyarakat menggunakan hak pilih serta menyerukan agar tidak golput. Naskah ikrar kemudian diserahkan Datuq Adil kepada Ketua KPU Medan Mutia Atiqah, Ketua Bawaslu David Reynold T dan Walikota Medan Bobby Nasution.
Sementara, Walikota Medan Bobby Nasution, memberi apresiasi untuk Forkala yang menggelar acara Deklarasi Pemilu Damai. Bukan karena ada potensi ribut. Tetapi even Pemilu ini, Kota Medan ingin dicatat dalam sejarah sebagai kota dengan partisipasi pemilih tinggi. Yang sebelumnya dibanding kota lain partisipasi rendah. Karena kerja keras berbagai organisasi termasuk Forkala. Dalam kesempatan itu, Bobby mengajak semua untuk bersama-sama menggunakan hak pilih. Dan kemudian menjaga hak suara itu. “Forkala berperan aktif menjaga kerukunan beragam etnis di Kota Medan,” ujarnya.
Menyambut Pemilu, etnis di Kota Medan tidak pernah bisa dihilangkan afiliasinya yang berkaitan dengan agama. “Misalnya Melayu mayoritas muslim, Karo dan Batak mayoritas Kristen. Karenanya hindari perpecahan etnis dengan tetap menjaga kerukunan tersebut. Kita jaga keharmonisan Kota Medan,” imbau Bobby. Di sela-sela acara, Walikota Medan Bobby Nasution menerima Penghargaan Peduli Budaya Kota Medan dari Ketua Forkala Kota Medan Datuq Adil F Haberham SE didampingi Sekretaris dan Bendahara Forkala Kota Medan. erde