DELI SERDANG : Korban DBD warga Dusun 1 Jalan Sempurna Desa Bakaran Batu Kecamatan Lubuk Pakam terindikasi pada bulan 1 dan 2 tahun 2023 sudah sangat meresahkan warga, mengambil korban sebanyak 3 orang diduga positip Demam Ber Darah (DBD) akibat kurang bersihnya drainase yang dibangun pada masa sebelum berpisahnya Dinas Perkim dan Cikataru Deli Serdang, kurun waktu 4 tahun lalu di seputaran lokasi terdampak DBD. Kondisi sekarang tergenangnya parit-parit bahkan rutinitas kebersihan oleh dinas terkait lambat sehingga mempengaruhi syarat-syarat keberadaan Adipura. Kondisi yang demikian mencoreng Adipura ke 16 kali kategori kota kecil yang baru diterima di Kecamatan Lubuk Pakam.
Kasus DBD di Jalan Sempurna, Desa Bakaran Batu, Kecamatan Lubuk Pakam, Deli Serdang pertama kali ditemukan pada Selasa (24/1/2023). Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang diminta secepat mungkin menangani permasalahan DBD tersebut untuk
korban atas namaIrsat (8), Umairah (9).Lalu korban bertambah, Julianto Situmorang (49) terkena pada Junat (10/2/2023) warga Desa Bakaran Batu, sampai berita ini diipdate pihak Puskesmas Lubuk Pakam tidak bekerja secara profesinal serta tidak segera melakukan fogging untuk pencegahan agar jangan bertambah korban baru
Mulai dari Bidan Desa, Puskesmas Pembantu (Pustu) yang berkantor di desa itu, seolah-olah tidak peduli dengan kesehatan masyarakat sekitarnya. Kepala Desa Bakaran Batu, Muhammad Irawan Tanjung mengatakan pihaknya sudah melakukan tindakan pertolongan pertama kepada korban, melakukan gotong royong, melaksanakan 5-M dan melaporkan kasus ini ke Puskesmas Lubuk Pakam. “Namun yang sangat kami sesalkan pihak Puskesmas belum datang untuk melakukan fogging,” ujarnya.
Unit Reaksi Cepat (URC) awak media segera menelusuri kasus ini. Nurhayati, selaku petugas medis bagian fogging di Puskesmas Lubuk Pakam pada Senin (6/3/2023)Â mengatakan, bukannya tidak mau melakukan fogging, tapi kondisi mesin fogging milik mereka sudah 3 bulan rusak. “Dan mesin yang rusak itu sudah kita serahkan ke Dinas Kesehatan,” ujarnya santai. Ketika media mempertanyakan, kalau mesin rusak, tapi apakah Puskesmaskan bisa pinjam dari Puskesmas lain.? Nurhayati menjawab dengan tergagap-gagap. “Ia sih bang,” simpulnya malu.
Tidak puas dengan jawaban yang diperoleh, tim URC awak media dari Puskesmas, langsung ke kantor Dinas Kesehatan Deli Serdangndi Pakam. dr Aguswan, Kepala Bidang Pemberantasan Pengendalian Penyakit (P2P) mengatakan terimakasihya atas informasi diberi sambil memerintahkan anak buah agar hari itu juga Senin (6/3/2023) segera turun ke lapangan melakukan fogging di Desa Bakaran Batu Lanjutnya lagi, soal mesin fogging mereka rusak, itu memang benar adanya. “Tapi nanti kita akan membantu memfasilitasi Puskesmas agar bisa segera dianggarkan pengadaan mesin fogging untuk tahun ini,” tutupnya.
Pada Rabu,(8/3/2023) ketika Tim URC mengecek di lapangan ternyata fogging juga tidak dilakukan. Dr Aguswan Kabid P2P Deli Serdang diduga hanya membuat action mengelabui wartawan ketika dikonfirmasi di kantornya, Selasa, (7/3/2023). Hatorangan Sinaga Kasi P2P ketika dihubungi lewat no HP 0813-6202-xxxx yang diberikan stafnya Turman Aritonang adalah milik orang lain.
Hal ini terkuak setelah tim mencoba menghubunginya untuk mempertanyakan kenapa sudah satu hari berlalu belum juga melakukan fogging di desa itu. “Lapor Pak Bupati H Ashari Tambunan. Tolong kami warga Desa Bakaran Batu terkhusus warga Jalan Sempurna Dusun l agar diperhatikan, jangan sampai jatuh korban lagi, ” ujar warga setempat.syafii