MEDAN : Hujan deras yang mengguyur Kota Medan, Kabupaten Deliserdang dan Kota Binjai sekitarnya sehari semalam sejak Selasa malam (26/11/2024) hingga pagi ini Rabu (27/11/2024) mengakibatkan banjir di beberapa kecamatan di Kota Medan. Bahkan air setinggi 1meter hingga 2 meter, yang mengakibatkan ribuan rumah di kawasan Kecamatan Sunggal Deliserdang.
“Hujan sejak tadi malam, Sungai Denai yang berada di ujung jalan Garu itu meluap bang, sampai ke jalan Garu 1 ini. Kami sebagian warga jalan sini mengungsi ke rumah tetangga yang bertingkat dua,” ucap Rahmadani (40), warga Jalan Garu 1 ujung kepada awak media ini melalui pesan WhatsApp (WA), Rabu (27/11/2024) pagi tadi.
Sembari disebutnya bahwa rumahnya terendam banjir sampai 1 meter dan mengungsi bersama warga lainhya di sekitar jalan Garu 1 ke komplek perumahan yang berada persis di seberang rumahnya, yang bangunan bertingkat dua.
“Sekira tahun awal 90-an silam rumah kami di Garu ini pernah juga mengalami banjir begini, Sungai Denai itu meluap juga bang,” ungkapnya.
Dijelaskan Dani, sejak subuh tadi bersama keluarga dan orang tuanya iapun sebisa mungkin mengemas barang-barang yang ada di ruangan rumahnya agar tidak kebih parah lagi kondisinya untuk menghindari rendaman air yang terus datang masuk dari jalan tersebut ke halaman dan ruangan rumahnya.
Tidak hanya Sunga Denai di Kecamatan Medan Amplas, intensitas curah hujan yang tinggi dan deras juga terjadi meluapnya aliran sungai Sei Belawan sehingga menyebabkan terjadinya banjir di wilayah tersebut, airpun hingga 2 meter.
“Hujan dengan intensitas deras serta meluapnya aliran sungai Sei Belawan sehingga menyebabkan terjadinya banjir di wilayah tersebut, banjir setinggi 1 meter hingga 2 meter,” kata Kepala Desa Paya Geli, Hardi Ismanto melalui sambungan WhatsApp, Rabu (27/11/2024) pagi.
Pria yang akrab disapa Pading ini menambahkan, banjir terjadi sekitar pukul 6.30 WIB dan sudah merendam hampir ribuan rumah warga. “Dampak dari banjir harus terus diantisipasi, apalagi hujan masih berlanjut hingga saat ini. Untuk itu, kita pihak pemerintah Kecamatan Sunggal, khususnya Desa Paya Geli telah berkoordinasi dengan pihak BPBD dalam mengevakuasi masyarakat yang rumahnya terendam banjir parah,” jelasnya.
Senada dengan kepala Desa tersebut, Amsari (45) yang rumahnya juga terendam banjir hampir 1 meter juga berharap agar pemerintah Kecamatan Sunggal maupun Desa Paya Geli bertindak dengan segera. “Banjir kali ini, lebih parah dari banjir 5 tahun yang lalu. Dulu air hanya sampai teras depan rumah, tapi sekarang masuk ke dalam rumah, padahal pondasi rumah saya tinggi. Kami berharap pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan Desa mengantisipasi banjir yang lebih parah. Sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Dan pastinya masyarakat berharap berdirinya posko-posko atau dapur umum yang menyediakan konsumsi,” jelas Amsari.
Tidak hanya di Kecamatan Medan Amplas dan Sunggal, di Kecamatan Medan Maimon dari pantauan awak media juga mengalami banjir mengakibatkan aktivitas sejumlah warga yang rumahnya di sekitar bantaran sunga Deli itu lumpuh total. Dimana saat warga hari ini, hendak menggunakan hak pilihnya yaitu mencoblos pilihanya dalam PILKADA Serentak 2024 untuk memilih calon Gubernur Sumatera Utara dan Wakilnya serta memilih Calon Walikota Medan dan Wakilnya.
“Kita warga sekitar sini sudah macam berlangganan banjir lah, Sungai Deli ini meluap saat hujan terus begini ditambah lagi datang banjir atau hujan deras dari hulu. Ya…mau bilang apa lagi bang,” ucap Sony, warga yang tinggaldi Brigjen Katamso Gg.Syahbandar. isa/imo