LANGKAT : Soal besarnya biaya pendidikan dan sulitnya lapangan kerja menjadi topik hangat dalam sharing discussion Milenial dan Gen-Z Langkat bersama H. Hasan Basri Sagala di Cafe Uncle B Stabat, Jumat (11/10/2024). “Kebanyakan kami ekonominya menengah ke bawah, padahal kami ingin kuliah tinggi. Tapi biaya kuliah juga tidak murah, ” curhat Cici Harianti, Gen-Z Langkat.
Disebutkan Cici, beasiswa dari pemerintah Kabupaten kecil, begitu juga dari Propinsi.
“Kami yang muda-muda ini sedikit cemas dengan masa depan pendidikan kami, apalagi lowongan kerja sulit didapat, ” tambah Fadli, generasi Z lainnya.
Menanggapi curhatan ini, Cawagubsu H. Hasan Basri Sagala meminta semua generasi Z Langkat optimis atas masa depan pendidikan mereka.
“Jika di periode lalu, ayah Edy Rahmayadi sudah menjalankan bea siswa untuk 100 mahasiswa karena terkendala musibah Covid-19, lalu persiapan PON 2024 anggarannya. Saya optimis bisa menambah hingga 300 penerima bea siswa di Sumut, jika kami diberi mandat,” tegas Hasan.
Dijelaskan Hasan, pemanfaatan CSR dari perusahaan besar Nasional yang ada di Sumatera Utara jika berjalan benar, setidaknya bisa mensuport hingga 500 beasiswa mahasiswa. Bantu doa biar itu bisa terlaksana, “tambah Hasan.
Menanggapi soal lapangan kerja, Hasan Basri Sagala mengakui kehidupan ekonomi Indonesia secara umum sedang tidak begitu baik. Di banyak sektor justru terjadi pemecatan yang menyebabkan angka pengangguran meningkat tajam.
“Kondisi ekonomi Nasional sangat besar pengaruhnya dengan kondisi ekonomi daerah, apalagi saat ini – Indonesia menjadi negara dengan tingkat pengangguran tertinggi pada 2024 di antara enam negara ASEAN menurut Dana Moneter Internasional. Ini menjadi perhatian serius Pemerintah Indonesia, “tegas Hasan.
Untuk mengurangi angka pengangguran, jika diamanahkan menjadi pemimpin Sumatera Utara, investasi industri padat karya akan menjadi prioritas untuk mengurangi angka pengangguran, ” Pungkas Hasan. nrd/ril