MEDAN : Guna mendukung program Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution dalam mengurangi angka pengangguran terbuka, Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Medan menggelar Job Fair Mini di Halaman Kantor Kecamatan Medan Deli, Rabu (15/2/2023).
Dari 298 Lowongan Pekerjaan yang tersedia terdapat 10 lowongan pekerjaan bagi penyandang disabilitas.
Adanya lowongan pekerjaan bagi penyandang disabilitas dalam job fair ini mendapat sambutan dari penyandang disabilitas.
Mereka terlihat begitu antusias mengikuti tahapan dari job fair ini mulai dari mendaftar di aplikasi SIDUTA dan penyerahan serta pemeriksaan berkas di perusahaan yang tersedia di Job Fair.
Rina Aldini (25), salah satu penyandang disabilitas yang merupakan pencari kerja mengaku sangat senang adanya Job Fair ini apalagi terdapat lowongan pekerjaan bagi penyandang disabilitas. Dirinya mengaku motivasi melamar pekerjaan dalam job fair ini untuk mendapatkan uang guna membantu ekonomi keluarga.
“Saya ingin kerja untuk mengumpulkan duit guna membantu orang tua. Tahu infomasi ada lowongan kerja dari Instagram dan grup komunitas saya,”jelas Rina didampingi penerjemah.
Rina mengaku dirinya belum pernah bekerja, selama ini aktifitasnya hanya membantu orangtua berjualan makanan dirumah. Dengan adanya Job Fair ini Rina berharap dapat diterima bekerja.
“Saya senang dan bahagia, tadi sudah mendaftar di Alfamidi dan akan dipanggil ke kantornya besok untuk interview lanjutan. Saya berharap dapat diterima bekerja di Alfamidi,” ungkap Rina yang merupakan warga Mabar.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Medan Ilyan Chandra Simbolon diwakili Kabid Penempatan Tenaga Kerja Disnaker, Duma Gultom mengungkapkan bahwa dalam rangka mendukung program Wali Kota Medan Bobby Nasution khususnya mengurangi angka pengangguran, Disnaker Medan menggelar Job Fair Mini di Kantor Kecamatan Medan Deli.
Menurut Duma, Job Fair Mini ini diikuti oleh 10 perusahaan dengan lowongan pekerjaan yang tersedia sebanyak 298 lowongan, mulai dari Dokter, HRD Manager, Apoteker, Perawat, Kepala Cabang, Staf dan Salesman serta Security. Bahkan dalam lowongan pekerjaan ini ada perusahaan yang mencari tenaga kerja penyandang disabilitas.
“Selain untuk pencari kerja dalam kondisi normal. Fokus kita juga untuk pencari kerja penyandang disabilitas, hal ini juga sesuai dengan program Bapak Wali Kota Medan Bobby Nasution yang meminta perusahaan mempekerjakan penyandang disabilitas. Sementara ini baru satu perusahaan yang mencari tenaga kerja penyandang disabilitas yakni Alfamidi. Terdapat 10 lowongan pekerjaan yang mereka terima untuk penyandang disabilitas, pencari kerja juga terlihat antusias,” kata Duma Gultom.
Sementara itu Riski Kartika,Tim Rekrutmen Alfamidi mengungkapkan bahwa dalam membuka lowongan pekerjaan perusahaan Alfamidi juga mencari tenaga kerja yang penyandang Disabilitas.
Hal ini karena selain membantu dan mengikuti aturan Pemerintah undang-undang nomor 8 tahun 2016 terkait peran perusahaan yang wajib mempekerjakan paling sedikit 1 persen penyandang disabilitas, lowongan ini juga sebagai bentuk kepedulian Perusahaan Alfamidi karena semua orang itu memiliki kedudukan yang sama dan tidak ada perbedaan, meskipun terdapat perbedaan secara fisik namun tidak ada perbedaan secara sosial.
“Perusahaan Alfamidi membuka lowongan pekerjaan untuk penyandang disabilitas ini selain membantu dan mengikuti aturan pemerintah juga merupakan kebijakan Perusahaan sebagai bentuk kepedulian karena tidak ada perbedaan antara tenaga kerja. Meskipun kita ikuti aturan pemerintah namun kita tidak langsung 1 persen, akan tetapi secara bertahap dari 0,8 persen jadi 1 persen,” katanya.
Dijelaskan Riski, untuk penempatan tenaga kerja bagi penyandang disabilitas, Perusahaan saat ini masih menempatkan mereka di Toko dan Warehouse atau gudang.
Saat ini terdapat 17 orang penyandang disabilitas yang sudah bekerja di Alfamidi termasuk 2 orang yang sedang mengikuti training.
Sedangkan dalam proses pekerjaan seperti training kami juga tidak memisahkan antara teman-teman difabel dengan yang normal, Semua sama mengikuti tahapan pekerjaan di perusahaan.
“Selama ini mereka (Tenaga kerja Difabel) bekerja tidak ada kendala, malahan mereka lebih loyal dalam bekerja. Saat bekerja pun mereka tidak pernah membuat masalah. Sampai saat ini semua penyandang disabilitas masih bekerja dengan baik. Diantara mereka yang keluar atau resign karena alasan pribadi seperti menikah,” Sebutnya.
Riski menambahkan kedepannya lowongan pekerjaan bukan hanya dibuka untuk penempatan di toko dan gudang, namun di office juga. Saat ini karena belum ada jadi belum dibuka. Untuk jenjang karir penyandang disabilitas juga sama seperti tenaga kerja normal, seperti penilaian dalam bekerja, upgrading maupun training.
“Penempatan tenaga kerja penyandang disabilitas, kita maksimalkan di tempat domisili mereka tinggal. Paling tidak selain bisa dipantau atasan mereka juga bisa dipantau orang tua atau keluarga mereka,” ungkapnya.hr