Lokot Nasution dan Yusuf Tambunan
MEDAN : Deklarator Partai Demokrat Yusuf Tambunan sangat terkejut mengetahui Ketua DPD Partai Demokrat Sumut Lokot Nasution memiliki rumah sakit, bisnis kuliner dan mineral, yang hanya seorang pensiunan PNS Kementerian Perhubungan. “Kok bisa ya punya rumah sakit gitu dia (Lokot), hanya pensiunan PNS nya dia itu? Hebat juga Lokot ini, bisa punya rumah sakit, bisnis kuliner dan mineral,” ungkap Yusuf Tambunan kepada wartawan di Medan, Jumat 29 September 2023.
Keterkejutan Yusuf Tambunan ini bukan tanpa alasan. Lokot Nasution, kata Yusuf, terbilang muda pensiun dari PNS Kementerian Perhubungan. Pasti Lokot banyak uang saat pensiun, sehingga dia bisa punya rumah sakit, bisnis kuliner dan mineral. Yusuf pun membandingkan dengan temannya yang pensiunan PNS dengan jabatan kepala dinas, yang tidak punya rumah sakit seperti Lokot Nasution.
“Dia (Lokot) ngakunya pensiun PNS tahun 2018. Jika dihitung lamanya dia bekerja di Kementerian Perhubungan, mungkin tidak lebih dari 19 tahun. Usia Lokot saat pensiun dari PNS tergolong masih muda, paling paling masih golongan 4A. Kalaupun ada jabatannya, ya paling hanya eselon 4,” katanya. Yusuf.
Menurut Yusuf, sangat bisa dihitung kekayaan Lokot Nasution yang memiliki rumah sakit, bisnis kuliner dan mineral. “Berapa gaji PNS Golongan 4A plus tunjangan, dan uang pensiunnya. Bukan kita iri, ini karena Lokot Nasution itu kan Ketua DPD Partai Demokrat Sumut,” kata Yusuf.
Rumah sakit, bisnis kuliner dan mineral milik Lokot Nasution, kabarnya berada di Jakarta semuanya. Dari uang pensiunan saja, lanjut Yusuf, apakah bisa membangun rumah sakit, bisnis kuliner dan mineral?
“Penegak hukum, khususnya KPK boleh lah memeriksanya dengan cara pembuktian terbalik. Soalnya, Lokot Nasution itu kan lagi jadi saksi kasus korupsi jalur kereta api Kementerian Perhubungan tahun 2018-2021, tempat dia mengabdi sebagai pegawai negeri sipil,” tandas Yusuf.
Masih kata Yusuf, Lokot Nasution kabarnya juga memiliki mobil Alphard, Pajero Sport, dan Fortuner. Selain itu juga, Lokot memiliki beberapa aset berupa bangunan di kawasan Jakarta Selatan, dan uang ratusan miliar yang tersimpan, sehingga mampu menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Sumut.
“Mudah-mudahan KPK dan PPATK bisa bekerjasama untuk melakukan pembuktian terbalik kekayaan yang dimiliki Ketua DPD Partai Demokrat Sumut Lokot Nasution sebagai saksi kasus korupsi jalur kereta api Kementerian Perhuhungan,” tegas Yusuf Tambunan.at/nrd