MEDAN : Suasana kontras menggantung di langit KPU Kota Medan, Jalan Kejaksaan, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Medan, Sumatera Utara pada Kamis siang (29/8/2024). Kedatangan para kontestan Paswalkot dan rombongan kiranya dapat menjadi tontonan gratis para penguna jalan. Berbagai corak dan warna warni yang ditampilkan dapat menjadi cermin yang memantulkan ciri-ciro kota yang kita cintai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan (2024-2029). Prof Ridha Dharmajaya dan Abdul Rani mendaftar sebagai calon Walikota dan Wakil Walikota ke KPU Medan dengan membawa grup Sholawatan.
Saat pendaftaran pasangan BERANI (Bersama Ridha dan Rani) ini mulai start dari Jalan Gatoto Subroto menuju Jalan Kejaksaan kantor KPU Medan, para penggiring dari kaum ibu kelompok pengajian melantunkan Shalawat hingga sampai kantor KPU Medan. Bahkan kedua calon ini Ridha dan Rani ikut melantunkannya.
Mengawali pesta demokrasi, Paswalkot Rico Tri Putra Bayu Waas (38 th) dan Zakiyudin Harahap (49 thn) tiba pertama kali di KPU Kota Medan dengan panji panji Partai Gerindra, Partai Nasdem, PAN, Nasdem, PSI, Golkar dan Demokrat.
Hadir dengan menumpangi beca khas kota Medan bersama rombongan kader partai pendukung dan kaum relawan dari berbagai elemen masyarakat, Terlihat pula kaum muda anggota organisasi ataupun club dengan berbagai kostum yang dibordir dengan huruf huruf maupun angka angka seperti 234 SC, RNR dan lain sebagainya dalam meramaikan pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 kali ini.
Menjelang tengah hari, rombongan Paslon Prof Dr, dr Ridha Darmajaya (49 thn) dan Abdul Rani SH (51 thn), yang diusung PDI Perjuangan, Partai Buruh, Gelora, Ummat PKN dan PPP- pun tiba di KPU Kota Medan dengan iring iringan yang tak lebih sama seperti para kader partai pendukung, seperti para kader dan unsur masyarakat lainnya. namun selain itu, warna warni kostum adat dan atraksi seperti Barongsai, Reog, Kuda Kepang (Lumping) dan iringan musik, menjadi hiburan dan tontonan gratis bagi warga dan penguna jalan yang melintas.
Sementara itu PKS mengusung Paswalkot Hidayatullah (62 thn) dan Yasir Ridho Lubis. Tiba d KPU pukul 22;30 wib. Di detik terakhir ini, mereka mengelar aksi teaterikal demgan melempar tepung kepada seseorang (Pria) dan bergelut dengan 2 pria lainnya dan hingga akhirnya pria tersebut berganti baju PKS. Kira-kira diartikan bahwa apapun yang terjadi PKS terus bertahan.
Kontras nya para pengiring Paswalkot yang dipertontonkan ke masyarakat kiranya dapat menjadi acuan dalam memilih pemimpin. Apakah Kota Medan akan mencapai kemajuannya secara Ekonomi. Sosial, Hukum dan Keamanan dari sosok pemimpin yang terpilih melalui kontestasi politik yang sehat? atau malah kebalikannya. pilihan ditangan anda dengan kesadaran kita untuk hadir dibilik suara yang disediakan oleh pihak penyelenggara yang diharapkan berlaku jujur, adil dan beradab di TPS pada tanggal 27 November mendatang. nrd/sap