MEDAN : Kondisi Medan Zoo yang saat ini mengalami nasib tak terurus, menjadi perhatian publik khususnya di Kota Medan. Setelah seekor gajah mati, kemudian disusul tiga ekor harimau mati, keadaan kandang hewan terbengkalai, pepohonan dan tanaman tidak terawat, suasana di dalam lingkungan kebun binatang terilhat jorok dan berantakan. Benar-benar sangat memilukan sekaligus memalukan.
Merespons kenyataan memprihatinkan itu, pengamat kebijakan publik Dr. H. Sakhyan Asmara, MSP menyatakan sangat tepat Walikota Medan Bobby Nasution berkonsultasi dengan ahli pengelola kebun binatang yakni Ketua Umum Pengurus Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI), Dr H Rahmat Shah yang juga penduduk kota Medan.
Sakhyan mengatakan alangkah ironinya jika kita punya orang yang ahli dalam manajemen kebun binatang, tetapi Medan Zoo di kota Medan justru tidak terurus, bahkan terancam tutup. Sakhyan merespons sangat positif Bobby sudah berkonsultasi kepada ahlinya, meski sebelumnya Bobby memberikan alternatif menutup Medan Zoo sebagai salah satu opsi yang ditawarkannya.
Menurut Sakhyan kebun binatang adalah taman alam berupa lingkungan buatan tempat pemeliharaan hewan, yang dikenal dengan sebutan Taman Margasatwa. Dibangun untuk tujuan hiburan, pendidikan, penelitian konservasi dan perlindungan spesie. Selain itu disebutkannya bahwa kebun binatang memiliki fungsi dan keunggulan sebagai habitat buatan bagi satwa yang dilindungi maupun yang tidak dilindungi
Dengan demikian lanjut Sakhyan, apabila Kebun Binatang dikelola dengan baik dan profesional pasti memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, dunia pendidikan dan penelitian, tempat rekreasi yang mampu memberikan sumber devisa bagi pemerintah daerah. “Namun sebaliknya jika tidak ada keseriusan dalam pengelolaan kebun binatang, disebabkan pemimpin dan pengelolanya tidak mengerti bagaimana manajemen kebun binatang, pastilah kebun binatang itu menjadi aset yang merugi, ” ungkap Sakhyan melalui siaran persnya Kamis (18/1/2024).
Pengelola kenbun binatang harus memahami bahwa hewan di kebun binatang membutuhkan banyak aspek. Antara lain tentang perilaku hewan, fisiologi, genetika, serta kebutuhan nutrisi dan habitat di lingkungan penangkaran. Juga kepastian bahwa hewan-hewan di kebun binatang harus mengalami kesejahteraan yang baik, diberikan pengalaman, peluang dan pilihan untuk meningkatkan kualitas hidup, tempat berlindung, penyediaan nutrisi, keadaan suhu, tingkat kebisingan, kualitas air organisme akuatik dan kondisi lingkungan lainnya. Hal ini sangat penting karena pemeliharaan hewan di kebun binatang memerlukan waktu yang panjang.
Selain itu menurut Sakhyan, kebun binatang juga harus memperhatikan aspek manajemen sanitasi lingkungan agar tetap bersih dan sehat, serta perawatan fasilitas yang menarik. Dengan demikian maka Medan Zoo akan menimbulkan daya tarik bagi masyarakat untuk berkunjung. Semakin menarik tampilan Medan Zoo maka semakin banyak masyarakat yang berkunjung. Ini jelas dapat memenuhi pembayaran gaji karyawan dan menambah pundi pundi bagi PAD kota Medan.
Jadi Medan Zoo akan dapat terhindar dari proyek merugi, melainkan justru menjadi objek strategis yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, sekolah-sekolah, perguruan tinggi, wisatawan dan pemerintah daerah sendiri. Apalagi lokasi Medan Zoo yang sekarang ini sudah amat strategis dan mempunyai prospek untuk dikembangkan. Oleh sebab itu, Sakhyan menyatakan sangat tepat langlkah Bobby berkonsultasi kepada Pak Rahmat Shah yang kita kenal memang ahli dalam soal kebun binatang.ril