MEDAN : Sejumlah pejabat Kanwil Kemenag Sumut yang juga PPIH Embarkasi Medan menyambut kedatangan 360 jamaah calon haji Kloter 19 asal Medan dari KBIHU Al Adliyah dan dari Simalungun pada Sabtu (1/6/2024) malam di Aula Jabal Nur Asrama Haji Medan. Tampak hadir Kakanwil Kemenag Sumut H Ahmad Qosbi Nasution yang juga Ketua PPIH Embarkasi Medan, Sekretaris Dinkes Sumut R Pinem, KTU Kemenag Sumut HM Yunus, Kabid PHU Zulfan Effendi Sekretaris PPIH, Kabid Penerimaan dan Pemberangkatan Haji, Dr Torang Rambe, Kakan Kemenag Simalungun, Kasi PHU Kemenag Medan Bambang Irawan rekan-rekan kesehatan, imigrasi dan yang lainnya.
Kakanwil Kemenag Sumut, Ahmad Qosbi dalam ucapan selamat datangnya kepada para jamaah calon haji Kloter 19 menjelaskan sudah tampak ciri-ciri jamaah yang kuat, sehat di Kloter 19 ini sehingga nanti menjadi haji mabrur mabrurah. Sembari memanggil para petugas Kloter 19 maju ke depan mendampinginya berbicara, Qosbi memperkenalkan satu per satu Petugas Kloter tersebut kepada seluruh jamaah.
Bapak ibu para tamu Allah, kata Qosbi ada beberapa hal yang disampaikan, pertama niatkan kita tamu Allaah dan paling mulia. Selain itu ada jamaah daerah lain oleh karenanya kita harus kompak dan bersatu
“Sampai Kloter 18 semua jamaah calon haji asal Sumut sehat dan tertib. Tidak ada yang bermasalah. Sudah ada jamaah calon haji dari Indonesia yang ditangkap di Saudi Arabia karena selfi-selfi,’ ujarnya.
Jadi lanjut dia diharapkan jamaah Kloter 19 jaga sopan-santun terutama saat beribadah. Jangan selfie-selfie. “Jadikan Kloter 19 ini kloter yang terbaik dan kita saling bantu dengan jamaah yang lain. Bila kita sudah membantu danxl menolong orang lain, pasti Allaah akan membantu dan memudahkan kita,” ujarnya. “Kami berharap tanda identitas yang dipakai jangan hilang. Karena itu bisa jadi masalah maka bawa setiap saat supaya jangan kesasar. Kalau kesasar bisa diantar oleh petugas,’ katanya.
Selanjutnya kepada petugas kami ingatkan bahwa semua sudah ikhlas, tulus melayani bapak ibu para jamaah. “Harapan kami Kloter 19 jaga kekompakan dan kebersamaan. Anggap ini haji pertama maupun terakhir. Sebab banyak pun duit kita, pulang nanti barub bisa mendaftar sepuluh tahun lagi dan menunggu tiga puluh tahun, ya kalau masih hidup. Jadi jaga dan laksanakan haji ini bagus-bagus,” urainya pula.
Lalu Qosbi mengatakan karena kita banyak salah, silap dan lupa, di Arofah nanti kita terus berdoa minta ampun kepada Allah. “Berangkat 40 hari dan yang menentukan hanya 6 jam. Upayakan shalat, bersihkan pikiran dan hati. Mohon doa, istighfar banyak minta ampun atas dosa kepada emak ayah dan kepada semua. Uraikan itu di hadapan Allaah dan berjanji tidak mengulangi kesalahan itu lagi. Kalau sudah bersih baru minta kepada tuhan. Panggil anak cucu pergi haji. Insya Allaah dikabulkan Allaah.”
Bapak ibu para jamaah, di Arofah jangan lagi merokok, bercerita tetapi bezikirlah. Bagi kaum ibu, di Arofah kita dapat jatah makan dan minum satu. Jangan ambil lebih sebab itu bukan jatah kita. Nggak boleh congok kali kita. Kami titipkan jamaah kami untuk dilayani dengan sempurna. Kami yakin bapakibu pasti ikhlas dan Insyaa Allaah masuk surga. Utuh berangkat utuh pulang dan menjadi haji mabrur. Selanjutnya para jamaah calon haji melakukan pemeriksaan kesehatan, menerima paspor, gelang obat-obatan, living cost dan lainnya. Kemudian masuk ke kamar hotel untuk beristirahat. erde