
DELI SERDANG : Sepertinya imbas dari pemberitaan mengenai adanya dugaan penerimaan uang dalam perkara pencabutan LP yang dilakukan oleh wartawan berinisial CVS atas karaoke keluarga Valentine yang terletak di Beringin Deli Serdang berbuntut panjang.
Wartawan berinisial CVS yang diduga menerima suap dari Karaoke Valentine, tidak mengakui ada menerima uang dan juga merasa tidak senang. Kemudian wartawan yang berinisial CVS tersebut pun mencari wartawan yang telah memberitakannya tersebut, ketika bertemu dengan wartawan yang memberitakannya tersebut pada Senin (06/03/2023) sekira pukul 16.00 Wib, CVS pun mengajak wartawan yang memberitakannya untuk berkelahi.
Namun tidak digubris oleh awak media tersebut dan meminta kepada CVS apabila tidak senang dengan pemberitaan itu, maka silahkan buat bantahan dan bukan mengajak berkelahi. Disini terlihat wartawan berinisial CVS tersebut kelasnya masih amatiran. Apalagi diketahui bahwa wartawan berinisial CVS baru saja dipecat dari medianya yang lama. Imbas dari kasus ini juga makanya dia dipecat, demikian menurut info yang didapat di lapangan.
Ihwal dari kasus ini adalah, saat wartawan berinisial CVS dilaporkan oleh pemilik karaoke Valentine ke Polisi Polresta Deli Serdang. Pada saat dilaporkan tersebut, wartawan berinisial CVS pun meminta bantuan kepada rekan-rekan media terutama wartawan yang tergabung di COJ Indonesia untuk membantunya mengatasi masalah tersebut. Bahkan ketika dilaporkan ke Dewan Pers pun tim COJ yang membantunya, namun ketika diduga dirinya menerima suap dari karaoke Valentine, dirinya tanpa memberitahukan masalah tersebut sudah selesai dengan dugaan menerima uang dari pemilik Valentine yang katanya familinya.
Disini terlihat adanya dugaan permainan suap yang diterima oleh CVS dan dalam istilah Mansur (Makan Sorangan). Untuk itu kedepan Koordinator COJ Indonesia meminta agar orang seperti CVS ini nggak usah dibantu lagi. Sebab inilah tipe-tipe orang yang bisa dikatakan pengkhianat, sebab dirinya juga mengetahui awal kasus CVS ini dilaporkan. Jadi saat ini CVS merasa dirinya benar namun nggak berani buat bantahan, kan kelihatan siapa yang ksatria siapa yang pecundang dalam kasus ini. Demikian kata Koordinator COJ Indonesia kepada rekan-rekan yang tergabung di COJ Indonesia.sahrul