Pilkada Medan 2024 Tanpa Incumbent
.
MEDAN : Forum Dialog yang menjadi agenda setiap Jumat ini berlangsung di Posko SODARA
Jalan RR Gagak Hitam Medan. Ketua Umum Gen Z BERANI BERMARTAB0lAT, Fiqri Lubis bersama , Rahmad Suhada, Afaf Sani, Aditya Ramadha Shah Sinaga, Raja Rendy, dari UMSU, STIKP Medan dan Redwin Rohimun dari Tim Sodara BERANI .
Dari dialog tersebut terangkum prespektif suatu analisa Pilkada Medan tanpa incumbent
Pasca lengsernya Aulia Rahman Wakil Walikota Medan dari Balon Walikota Medan akibat hengkangnya partai partai koalisi yakni PSI, PKS dan Demokrat. Meski semula hengkangnya partai partai koalisi Aulia dipandang sebagai upaya perbanyak partai partai yang berkumpul pada Calon Walikota dari kader Partai Nasdem, Rico Waas. Demikian kesimpulan yang dibacakan Redwin Rohimunndalam acara tersebut, pada Jumat 27 Sepyember 2024.
Kepiawaian Partai Nasdem memunculkan Rico tak terlepas sosok ini merupakan ponakan SP petinggi Nasdem. Pada PilPres lalu mereka berkoalisi dengan PKS dan PKB mengusung CaPres Anis Baswedan. Ketika itulah sosok Rico Waas mulai memainkan peran sebagai tokoh Tim Relawan Pemenangan Anis Baswedan di S umut. Seperti kata pepatah “sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlalui”. Rico Waas berlayar juga sebagai Caleg Nasdem dari dapil Deli Serdang. Kekalahan Anis berdampak kepada kekalahan Rico Waas. Meskipun kalah Rico telah mashur di kalangan relawan-relawan Anis di Medan.
Pasca PilPres dan Pileg 2024 sesaat kemudian partai-partai mulai membuka pendaftaran bagi Cakada Kota Medan , demikian halnya dengan Partai Nasdem Sumut, cukup lumayan banyak para pendaftar Cakada ke Partai Nasdem kecuali Rico Waas yanhg tidak terpublikasi apakah mendaftar atau tidak?. Bisa jadi banyaknya pendaftar Cakada Kota Medan ke Partai Nasdem Sumut merasa terpanggil dengan publikasi ‘tanpa mahar.
PKS yang merupakan koalisi tiga serangkai pengusung Anis, saat PilPres PKS sangat ngotot koar-koar anti dinasti terhadap pasangan Prabowo Presiden dengan WaPres Gibran Putra Jokowi. Untuk kota Medan meski Anis kalah namun PKS menduduki posisi kedua dengan 8 kursi DPRD Medan. Pastinya hal itu tak terlepas dari peran-para pemilih fanatik Anies Baswedan.
Seperti lambang partainya bagaikan dua bulan sabit yang berlawanan, kasat mata seolah olah dua mata pedang yang beradu. Lagi lagi PKS sebelumnya buat kontroversial dengan mendukung Calon Gubernur Sumut Boby Nasution. Langkah ini timbulkan protes para pemilih dan simpatisan PKS termasuk para relawan fanatik Anies dan protes dari para anti dinasti. Pasca hengkangkan Aulia malah tidak bergabung mendukung Rico. Ale ale bikin calon sendiri Hidayatulah bepasangan dengan Yasir Ridho Loebis.
Mudah menduganya, PKS tidak rela menambah suara buat Rico Waas. Siapa berkepentingan sebagai pendorong langkah PKS tsb? Siapa pula pendorong majunya Aulia Rahman yang dipandang sebagai incumbent ?? Yang jika Aulia mencalonkan dipastikan perioritas kemenangan bukan pada Rico Waas yang merupakan keponakan SP. Dapat diyakini kedua pendorong tersebut memiliki variabel yang sama.
Dengan pandangan kondisi diatas nyatalah
tiga paslon Pilkada Kota Medan 2024 tanpa incumbent. Termasuk Paslon Cakada
Medan dari PDI Perjuangan, Prof Ridha Dharmajaya merupakan sosok intlektual
akademisi dengan Wakil Abdul Rani merupakan legislator Medan.
Ketiga Paslon Cakada Medan dan Partai :
1.Rico Waas (Nasdem) & Zakiyudin (Gerindra) : Golkar, PKB ,Demokrat, PSI, PAN
2.Prof Ridha Dharmajaya (PDI Perjuangan)
& Abdul Rani (PPP), Hanura. Ummat, Gelora, PBB, PKN.
3.Hidayatullah (PKS) & Yasir R. (Non Partai)
Dampak Pilkada Medan 2024 Tanpa incumbent,
1. Menurunnya tingkat partisipasi pemilih
2. Pemilihan akan lebih fair
3. Kualitas figur calon sangat menentukan.
Dampak Pilkada pasca PilPres & Pileg
- Menurunnya tingkat partisipasi
- Menurunnya daya gerak mesin partai dan daya juang caleg disebabkan rentang waktu Pileg dan Pilkada sangat pendek.
- Figur calon dan basis suara partai akan sangat menentukan pemenangan.rrs